Berbicara tentang bahagia, sebagian orang menyatakan bahwa untuk meraihnya terkadang kita harus merasakan sakit dahulu. Bagi sebagian orang, kebahagiaan itu merupakan hal yang sangat jauh untuk diraih, bahkan untuk lebih cepat diraih, mereka memperpendek umur dengan sengaja. Sungguh sebuah hal yang membuat kita berfikir ulang tentang makna sebuah kebahagiaan bagi seseorang. Inti dari itu semua adalah bagaimana setiap pribadi mampu menepatkan dirinya selalu lebih menang dari egonya. Melakukan kontrol diri untuk tidak merasakan sakit disaat proses pencapaian kebagaiaan itu berjalan. Karena sebenarnya andapun mampu meraih kebahagiaan itu dalam proses. Bukan hanya pada saat tujuan itu tercapai.
Mengapa saya ingin membahasnya, sebab anda dan saya sebenarnya terjebak dalam labirin yang tidak pernah ada ujung pangkalnya. Disaat kita mendapatkan sesuatu, kitapun bersiap untuk melepasnya untuk sesuatu yang lainnya. Disaat sesuatu yang lain itu tidak kita miliki, maka kita kehilangan. Maka sebenarnya, saat kehilangan ini banyak orang memaknai sebagai aktifitas pengorbanan. Sebetulnya, penahkan anda benar-benar berkorban, atau keadaan yang membuat anda harus berkorban. Pertanyaan yang cukup membuat saya dan anda sadar, mengapa untuk meraih kebahagiaan selalu ada pengorbanan, dan apakah anda juga sadar bahwa pengorbanan selalu diawali dengan keterpaksaan (no choice). Mengapa anda tidak memaknai pengorbanan itu sebagai sebuah kebahagiaan kecil yang mampu membuat anda selalu nampak cemerlang dihadapan orang lain. Jika anda melakukannya, sebenarnya tidak pernah ada kata pengorbanan, atau kegagalan, sebab anda telah merasakan kebahagiaan. Anda benar-benar menikmatinya.