selamat datang di blog qu....wiwin_maniezz...hehe...

Rabu, 04 November 2009

Berbicara tentang bahagia, sebagian orang menyatakan bahwa untuk meraihnya terkadang kita harus merasakan sakit dahulu. Bagi sebagian orang, kebahagiaan itu merupakan hal yang sangat jauh untuk diraih, bahkan untuk lebih cepat diraih, mereka memperpendek umur dengan sengaja. Sungguh sebuah hal yang membuat kita berfikir ulang tentang makna sebuah kebahagiaan bagi seseorang. Inti dari itu semua adalah bagaimana setiap pribadi mampu menepatkan dirinya selalu lebih menang dari egonya. Melakukan kontrol diri untuk tidak merasakan sakit disaat proses pencapaian kebagaiaan itu berjalan. Karena sebenarnya andapun mampu meraih kebahagiaan itu dalam proses. Bukan hanya pada saat tujuan itu tercapai.

Mengapa saya ingin membahasnya, sebab anda dan saya sebenarnya terjebak dalam labirin yang tidak pernah ada ujung pangkalnya. Disaat kita mendapatkan sesuatu, kitapun bersiap untuk melepasnya untuk sesuatu yang lainnya. Disaat sesuatu yang lain itu tidak kita miliki, maka kita kehilangan. Maka sebenarnya, saat kehilangan ini banyak orang memaknai sebagai aktifitas pengorbanan. Sebetulnya, penahkan anda benar-benar berkorban, atau keadaan yang membuat anda harus berkorban. Pertanyaan yang cukup membuat saya dan anda sadar, mengapa untuk meraih kebahagiaan selalu ada pengorbanan, dan apakah anda juga sadar bahwa pengorbanan selalu diawali dengan keterpaksaan (no choice). Mengapa anda tidak memaknai pengorbanan itu sebagai sebuah kebahagiaan kecil yang mampu membuat anda selalu nampak cemerlang dihadapan orang lain. Jika anda melakukannya, sebenarnya tidak pernah ada kata pengorbanan, atau kegagalan, sebab anda telah merasakan kebahagiaan. Anda benar-benar menikmatinya.

Kala Hasrat tak lagi bersyarat
di saat harapan tak selalu di depan
impian takkan dapat di mengerti

ketika perasaan menyapa
menuangkan apa yang ada

iri hati seakan musnah di dalam sanubari
melahirkan jiwa - jiwa yang suci
kebahagian tak selamanya harus memiliki
cukup senyumanmu tuk sirami hati yang mati

ku relakan apa yang aku inginkan
kan ku kenang apa yang telah ku lakukan
dan ku bahagia walau kau tiada menyapa

keikhlasan datang bukan tuk meminta
melainkan berharap agar jiwamu bahagia selamanya

ungkapan hati tak kan pernah mati di dalam hati yang paling dalam. ketika nafsu hasrat kita menginginkan segala apa yang ada di dunia. kita akan kecewa akan apa yan kita inginkan dan harapkan tiba -tiba sirna di telan masa. harapan ini sudah tidak ada di hati hingga rasa kecewa tak akan pernah menghinggapi jiwa.

tidak seharusnya kita berharap sesuatu. tak semestinya kita impikan apa yang kita harapkan. dunia ini semu se semu impian di dalam kalbu. kesuksesan datang dari seberapa besar keikhlasan kita pada sesama. bukan seberapa besar kita dapat untung di dunia.

sahabat sejati bukan benci tuk di tinggal pergi, tetapi bahagia di saat dia bahagia dan sedih di kala sahabat kita di rundung duka.

"tuk sahabatku bahagialah selamanya"
Kejujuran bagi manusia jaman sekarang adalah sesuatu harta yang sangat suli dicari. Meskipun banyak yang mengangap tidak bernilai, tapi ini kejujuran adalah nilai lebih dari setiap manusia yang berbeda. Begitu sulitnya menemukan kejujuran, bahkan meskipun perut sudah penuh dengan makanan. Tapi masih saja berani mengatakan masih kelaparan di antara orang-orang yang benar-benar kelaparan.



Jangankan menemukan kejujuran yang dilakukan orang lain ke orang lain. Terkadang dan bisa dikatakan mungkin sering, kita tidak pernah jujur kepada diri sendiri. Betapa munafiknya orang-orang, termasuk aku akan sebuah nilai kejujuran.

Hilangnya kejujuran di hati nurani manusia memberikan dampak yang tidak saja menyusahkan diri sendiri, namun orang lain juga pastinya terkena dampaknya. Korupsi uang yang seharusnya bukan miliknya, orang kaya yang membeli BBM subsidi, padahal untuk membeli BBM khusus mobil mewahnya dia masih mampu.

Bayangkan jika semua orang sudah dalam keadaan kenyang, namun mereka hidup di lingkungan orang lapar. Masih berani-beraninya dia berteriak, lapar, lapar, dan lapar. Tak peduli orang lain kelaparan.

Pertanyaan kita, apakah sangat sulit bagi manusia sekarang ini melakukan sebuah kejujuran? Tidak hanya untuk orang lain, untuk dirinya sendiri. Melakukannya apakah kita harus belajar dahulu?. Atau memang dari hati nurani kita memang tidak ingin berbuat jujur? Bisakah kita jujur?

Lalu bisakah kita belajar jujur di sekolah, lingkungan sosial, awal mulanya dari orang tua, atau malah melalui sebuah buku? Saya yakin, dari banyak pilihan belajar untuk melakukan kejujuran dari semua banyak pilihan, buku adalah pilihan terakhir.

Dari buku, saya malah bertambah yakin dan pasti, dengan jujur ini saya ucapkan, tidak akan banyak buku yang bisa mengambarkan bagaimana kehidupan orang yang selalu berbuat kejujuran.

Maaf setelah membaca panjang dan mungkin anda tidak menemukan maknanya. Tapi terus terang menulis ini buka untuk sebuah wacana promosi. Melainkan mengajak untuk memberikan sikap atau menyingkapi bahwa kejujuran adalah nilai utama. Saya ingin menceritakan tentang sebuah buku yang mengambarkan kejujuran.

Selasa, 03 November 2009

Anda tentunya seringkali mendengar istilah TANGGUNG JAWAB, bukan? Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.

Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.

Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.

Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.

Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.

Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan

Secara general peranan sekretaris menyangkut :

1. Terhadap atasan :

· Sumber dan filter informasi bagi pimpinan, dalam memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.

· Assiten/tangan kanan pimpinan dalam mengatur aktivitas perusahaan. Mulai dari administrative sampai human relations.

· Perantara bagi pimpinan dan pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

· Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam hal penuangan ide-ide.

· Secret Keeper/pemegang rahasia pimpinan kaitannya dnegan tugas perusahaan.

· Mediator pimpinan dengan bawahan.

2. Terhadap bawahan/karyawan :

· Membantu memberikan motivasi kepada karyawan lain.

· Mediator antara bahawan/karyawan dengan pimpinan.

· Membantu/memfasilitasi bawahan ketika hendak bertemu dengan pimpinan.

· Memberikan rasa puas dan bangga kepada bawahan terhadap hasil kerja mereka.

TUGAS SEKRETARIS

Di banding dengan posisi lain, sekretaris termasuk karyawan yang memiliki multi tugas, di antaranya :

1. Menurut wewenangnya.

· Tugas rutin. Meliputi pengetikan, making call, menerima tamu, korespondenci, filling, surat menyurat.

· Tugas instruksi. Meliputi penyusunan jadwal perjalanan, making appointment, pengaturan keuangan, persiapan dan penyelenggaraan rapat, arrange schedule.

· Tugas kreatif. Meliputi pembuatan formulir telepon, dokumentasi,mengirim ucapan kepada klien, mengatur ruang kantor pimpinan.

2. Menurut jenis tugasnya.

· Tugas administrasi.perkantoran. meliputi surat menyurat, pembuatan laporan, filling.

· Tugas resepsionis. Meliputi making call, melayani tamu, menyusul jadwal pertemuan pimpinan.

· Tugas social. Meliputi mengatur rumah tangga kantor, mengirim ucapan selamat kepada relasi, mempersiapkan respsi/jamuan.acara resmi kantor.

· Tugas insidentil. Meliputi mempersiapkan rapat,mempersiapkan pidato, presentasi, dan mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan.